Rabu, 23 November 2011

penyakit dan kelainan alat kandungan

PENYAKIT DAN KELAINAN ALAT KANDUNGAN
Perineum
Walaupun bukan alat kelamin namun selalu terlibat dalam proses persalinan. Apabila perineum cukup lunak dan elastis maka mudah untuk lahir kepala. Biasanya perineum robek dan cukup sering terjadi ruptur perinei tingkat dua, kadang-kadang tingkat tiga.
Perineum kaku menghambat persalian kala II yang meningkatkan risiko kematian janin, menyebabkan kerusakan jalan lahir yang luas dapat diatasi dengan episiotomi. Lebar perineum 4 cm dari komisura post ke anus akan tetapi kadang ada yang sempit dan adapula yang lebar.
Vulva dan Vagina
Kelainan bawaan
Atresia vulva dalam bentuk atresia himenalis yang menyebabkan hematokolpos, hematometra dan atresia vagina dapat menghalangi konsepsi. Kelainan vagina yang cukup sering dijumpai dalam kehamilan dan persalinan adalah septum vagina terutama vertika longitudinal.
Septum yang lengkap sangat jarang menyebabkan distosia karena separoh vagina yang harus dilewati oleh janin biasanya cukup melebar sewaktu kepala lahir. Akan tetapi septum yang tidak lengkap kadang kadang menghambat turunnya kepala.
Striktur vagina yang kongenital biasanya tidak menghalngi turunnya kepala, akan tetapi yang disebabkan oleh parut akibat perlukaan dapat menyebabkan distosia.
Varises
wanita hamil sering mengeluh melebarnya pembuluh darah di tungkai, vagina, vulva dan wasir serta menghilang setelah anak lahir. Hal ini karena reaksi sistem vena terutama dinding pembuluh darah seperti otot-otot ditempat lain melemah akibat pengaruh hormon steroid.
Bahaya varises dalam kehamilan dan persalinan adalah bila pecah dapat berakibat fatal dan dapat pula terjadi emboli udara. Varises yang pecah harus dijahit baik dalam kehamilan maupun setelah lahir.
Edema
Edema vulva sebagai bendungan lokal atau bagian dari edema umum pada malnutrisi atau preeklamsia. Pengobatan harus pada penyakit primernya. Edema dapat juga terjadi pada persalinan dengan dispoporsi sefalopelvik atau wanita mengejan terlampau lama.
Hematoma
Pembuluh darah pecah sehingga hematoma di jaringan ikat yang renggang di vulva, sekitar vagina atau ligamentum latum. Hematoma vulva dapat juga terjadi karena trauma misalanya jatuh terduduk pada tempat yang keras atau koitus yang kasar. Bila hematom kecil resorbsi sendiri, bila besar harus insisi dan bekuan darah dikeluarkan.
Peradangan
Peradangan vulva sering bersamaan dengan peradangan vagina dan dapat terjadi akibat infeksi spesifik.seperti sifilis, gonorea, trikomoniasis, kandidasis dan amebbiasis dan infeksi tidak spesifik seperti eksema, diabetes melitus,bartolinitis, abses, dan kista bartolini.
Sifilis disebabkan oleh Troponema pallidum. Luka primer di vulva sering tidak disadari penderita dalam stadium 2 dijumpai kondilomata lata yaitu tonjolan kulit lebar-lebar dengan permukaan licin basah warna putih atau kelabu dan sangat infeksius wanita hamil fluor albus harus diperiksa kemungkinan lues disamping pemeriksaan gonorea, trikomoniasis dan kandiddiasis.
Gonorea dapat menyebabkan vulvovaginitis dalam kehamilan dengan keluhan fluor albus dan disuria. Bayi yang lahir dari ibu penderita gonorea dapat mengalami blenorea neonatorum.
Trikomoniasis vaginalis disebabkan oleh parasit golongan protozoa menimbulkan gejala fluor albus dan gatal. Pasangan pria dapat ditulari melalui persetubuhan dan sebaliknya ia dapat menulari pasangan wanita. Penularan dapat juga terjadi melalui handuk.
Metronidazole sejak lama merupakan obat yang ampuh baik vaginal maupun peroral. Karena trikhomonas vaginalis termasuk golongan protozoa seperti amoeba dan malaria maka dapat juga diobati dengan derivat kinin.
Kandidiasis disebabkan oleh jamur kandida albicans dengan keluhan utama gatal di vulva dan introitus vagina dengan atau tanpa disertai fluor albus. Diabetes dalam kehamilan merupakan faktor predisposisi terjadinya kandidiasis. Sejak dulu diobati dengan larutan gentian violet 1-2% sebaiknya setiap hari sekurang-kurangnya 2 kali seminggu. Sekarang dipakai fungisid myconazole dalam bentuk salap.
Amoebiasis infeksi vagina dengan entamoeba histolytica dengan keluhan keputihan, nyeri waktu coitus, pada pemeriksaan didapat ulkus-ulkus warna merah dan mudah bedarah. Terapi dengan suntikan emetin 30-45 mg/hr selama 5-6 hari bersama dengan terapi lokal obat anti amoeba
Eksema mengganggu penderia karena gatal kadang-kadang vulva jadi basah. Alergi kulit menjadi lebih nyata dalam kehamilan dapat diobati anti histamin atau kortikosteroid.
Diabetes melitus dapat menyebabkan pruritus dalam kehamialn. Pruritus ini harus diobati penyakit primernya. Peradangan mendadak kista bartolini biasanya oleh gonokokus. Ada kalanya bartholinitis menjadi abses karena saluran kelenjar tertutup dan berlangsung proses pernanahan di dalam kelenjar dan harus disembuhkan sebelum persalinan. Kista kecil dan tidak menggangu dibiarkan saja dalam kehamilan dan baru diangkat kira-kira 3 bulan setelah persalinan.
Kondilomata akuminata
Merupakan pertumbuhan pada kulit atau selaput lendir yang menyerupai jegger ayam jago. Berlainan dengan kondiloma latum permukaan kasar papiler, tonjolan lebih tinggi, warnanya lebih gelap. Sebaiknya diobati sebelum bersalin. Banyak penulis menganjurkan eksisi dengan elektrocauter atau dengan tingtura podofillin. Kemungkinan residif selalu ada lebih lebih penyebab rangsangan tidak diberantas lebih dahulu atau penyakit primernya kambuh.
Fistula
Fistula vesikovaginal atau fistula rectovaginal biasanya terjadi waktu bersalin baik sebagai tindakan operatif maupun akibat nekrosis tekanan. Tekanan lama antara kepala dan tulang panggul gangguan sirkulasi sehingga terjadi kematian jaringan lokal dalam 5-10 hr lepas dan terjadi lubang.
Akibatnya terjadi inkotinensia urin dan ikontinensia alvi. Fistula kecil yang tidak disertai infeksi dapat sembuh dangan sendirinya. Fistula yang sudah tertutup merupakan kontraindikasi pervaginam.
Kista vagina
Kista vagina berasal dari duktus Gartner atau duktus Muller. Letak lateral dalam vagina bagian proksimal, ditengah, distal dibawah orifisium uretra eksternum. Bila kecil dan tidak ada keluhan dibiarkan tapi bila besar dilakukan pembedahan. Marsupialisasi sebaiknya 3 bulan setelah lahir.
Uterus
Kelainan bawaan uterus
Secara embriologis uterus , vagina, servik dibentuk dari kedua duktus muller yang dalam pertumbuhan mudigah mengalami proses penyatuan. Kelaina bawaan dapat terjadi akibat gangguan dalam penyatuan, dalam berkembangnya kedua saluaran muller dan dalam kanalisasi.
Uterus didelfis atau uterus duplek terjadi apabila kedua saluaran muller berkembang sendiri-sendiri tanpa penyatuan sedikitpun sehingga terdapat 2 saluran telur, 2 servik dan 2 vagina.
Uterus subseptus terdiri atas 1 korpus uteri dengan septum yang tidak lengkap, 1 servik, 1 vagina cavum uteri kanan dan kiri terpisah secara tidak lengkap. Uterus arkuatus hanya mempunyai cekungan di fundus uteri, kelainan ini paling ringan dan sering dijumpai. Uterus bikornis unilateral rudimentarius terdiri atas 1 uterus dan disampingnya terdapat tanduk lain. Uterus unikornis terdiri atas 1 uterus, 1 servik yang berkembang dari satu saluran kanan dan kiri. Kelainan ini dapat menyebabkan abortus, kehamilan ektopik dan kelainan letak janin.
Kelainan letak uterus
Anteversio uteri
Kelainan letak pada uterus ke depan dijumpai pada perut gantung. Perut gantung terdapat pada multipara karena melemahnya dinding perut, terutama multipara gemuk, hal ini menghalangi masuknya kepala ke dalam panggul, pembukaan tidak lancar. Dalam persalinan tidur telentang, setiap ada his fundus dorong ke atas.
Retrofleksio uteri
Kadang kadang menyebabkan kemandulan karena kedua tuba tertekuk. Uterus gravidus yang bertumbuh terus bisa terkurung dalam rongga panggul disebut retrofleksio uteri gravidi inkarserata. Nasib kehamilan pada retrofleksio uteri dapat koreksi spontan, abortus, koreksi tidak lengkap, inkrserasi
Prolap uteri
Turunya uterus dari tempat biasa disebut desensus uteri atau prolap uteri. Terbagi dalam 3 tingkat:
  1. Tingkat 1 bila servik belum keluar dari vulva
  2. Tingakt 2 bila servik sudah keluar vulva tapi corpus belum
  3. Tingkat 3 bila korpus uteri sudah berada di luar vulva
Kehamilan dapat terjadi pada prolap tk 1 dan 2
Tumor uterus
Mioma uteri
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan
  1. Mengurangi kemungkinan hamil
  2. Kemungkinan abortus bertambah
  3. Kelainan letak janin dalam rahim
  4. Menghalangi jalan lahir
  5. Inersia uteri dan atonia uteri
  6. Sulit lepasnya plasenta
Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma
  1. Tumor tumbuh lebih cepat akibat hipertensi dan edema terutama dalam bulan-bulan pertama, mungkin karena pengaruh hormonal.
  2. Tumor menjadi lebih lunak, dapat berubah bentuk dan mudah terjadi gangguan sirkulasi didalamnya. Tumor tampak merah disebut degenerasi merah atau tampak seperti daging disebut degenerasi daging
  3. Torsi pada mioma subserosum yang bertangkai. Torsi ini dapat menyebabkan nekrosis dengan gambaran akut abdomen.
Diagnosis.
Diagnosis mioma uteri dalam kehamilan biasanya tidak sulit, walaupun kadang kadang terjadi kesalahan. Kehamilan kembar, uterus didelfis, tumor ovarium dapat menyesatkan diagnosis.
Penanganan
Pada umumnya tidak dilakukan operasi untuk mengangkat mioma. Bila degenerasi merah maka diambil sikap koservatif dengan istirahat baring dan kontrol yang ketat. Bila mioma menghalangi jalan lahir harus dilakukan SC. Pengangkatan secepat-cepatnya setelah 3 bulan postpartum .
Karsinoma servisis uteri
Kangker leher rahim mempunyai pengaruh tidak baik terhadap kehamilan, persalinan dan nifas. Selain kemandulan, abortus, perdarahan, hambatan pertumbuhan janin. Apabila penyakit ini tidak diobati pada kira-kira 2/3 diantara penderita kehamilan dapat mencapai cukup bulan. Kematian janin dapat juga terjadi.
Pada trisemester I penderita harus segera diobati baik dengan penyinaran maupun operasi radikal. Pengaobatan dengan sinar rontgen sebanyak 2000 rad kepada pelvis menyebabkan hasil konsepsi mati dengan akibat abortus.
Pada trisemester II harus segera dilakukan histerotomi untuk mengosongkan rahim disusul dengan penyinaran dan operasi radikal. Trisemester III untuk kehamilan yang lebih 36 mg atau lebih segera melakukan seksio sesarea, bila kurang 36 minggu sedapat dapatnya ditunda sampai janin ditaksir 2500 gram. Penundaan 1 atau 2 minggu masih dianggap aman.
Karsinoma korporis uteri
Hampir tidak memungkinkan hamil. Oleh karena itu kombinasi tumor ini dengan kehamilan jarang. Terapi dalam kehamilan sama seperti yang tidak hamil yaitu histerektomi dengan atau tanpa penyinaran sebelum atau sesudahnya.
ADNEKSA
Tuba
Telah diketahui bersama bahwa patensi tuba mutlak untuk pembuahan. Kelainan pada tuba seperti peradangan atau tumor hampir tidak memungkinkan hamil. Apabila terjadi kehamilan juga akan menghasilkan kehamilan luar uterus, yang biasanya terganggu pada kehamilan muda.
Ovarium
Tumor ovarium baik kecil maupun besar, kistik atau padat, jinak atau ganas mempunyai arti obstetrik yang lebih penting daripada tumor tumor lain. Dalam kehamilan tumor ovarium jarang dijumpai, yang paling sering kista dermoid.
Komplikasi yang paling sering dan berbahaya adalah torsi yang menyebabkan nekrosis jaringan dan infeksi dengan gejala gejala sakit perut mendadak. Kista dapat pecah karena trauma dan pengakhiran persalinan. Pada masa nifas juga berbahaya karena pengecilan rahim memperbesar kemungkinan torsi.
Diagnosis
Sering tumor kecil diketahui apabila diperiksa secara bimanual dalam kehamilan muda. Tumor yang mengisi rongga panggul mudah dikenal dalam persalinan apabila dilakukan pemeriksaan dalam.
Penanganan
Dalam kehamilan tumor ovarium yang lebih besar telor angsa harus dikeluarkan karena:
  1. Kemungkinan keganasan
  2. Kemungkinan torsi
  3. Kemungkinan menimbulkan komplikasi obstetrik yang gawat
Triwulan pertama, pengangkatan tumor sebaiknya ditunda sampai 16 minggu. Operasi paling baik antara 16-20 mg. Operasi pada kehamilan muda dapat disusul oleh abortus apabila korpus luteum graviditatis yang menghasilkan prosgesteron ikut terangkat. Pada kehamilan lebih 16 minggu plasenta sudah terbentuk sehingga fungsi corpus luteum diambil alih plasenta dan produksi progesteron berlangsung terus, pada kehamilan > 20 mg teknik lebih sulit sehingga rangsangan mekanis pada uterus sulit dihindarkan sehingga dapat terjadi partus prematurus
Bila tumor diketahui pada kehamilan tua dan tidak menyebabkan penyulit obstetrik atau gejala gejala akut , atau tidak mencurigakan akan mengganas dapat ditunggu partus spontan. Operasi dapat dilakukan dalam masa nifas. Lain halnya dengan tumor yang dianggap ganas atau yang disertai gejala-gejala akut. Dalam hal ini operasi harus segera dilakukan tanpa menghiraukan usia kehamilan.
PROLAPSUS UTERI
Prolapsus uteri adalah : Keadaan dimana turunnya uterus melalui hiatus genitalis yang disebabkan kelemahan ligamen-ligamen, fasia endopelvik danotot dasar panggul yang menyokong uterus.
Uterus dan vagina dipertahankan posisinya oleh :
1. Tonus otot uterus
2. Ligamen-ligamen yang memfiksasi uterus
· Lig kardinale
· Lig rotundum
· Lig infundibulopelvikum
· Lig sakrouterina
3. Fasia endopelvik
4. Otot-otot dasar panggul m levator ani
ETIOLOGI PROLAPSUS UTERI :
1) Dasar panggul yang lemah, ok karena kerusakan dasar panggul pada persalinan yang terlampau sering dengan penyulit seperti ruptura perineum atau ok usia lanjut.
2) Tarikan pada janin pada pembukaan yang belum lengkap.
3) Ekspresi Crede yang berlebihan pada saat mengeluarkan plasenta.
4) Asites, tumor-tumor di daerah pelvis, batuk yang kronis dan pengejan (obslipasi atau striktura pada traktus urinarius).
5) Relinakulum uteri yang lemah (asteni atau kelainan congenital berupa kelemahan jaringan penyokong uterus yang sering pada nullipara.
PATOLOGI PROLAPSUS GENITALIS
¯ Dengan adanya persalnan yang sulit, menyebabkan kelemahan pada ligamenium-ligamenium, fasia endopelvik, otot-otot dan fasia dasar panggul ok peningkatan tekanan intra abdominal dan faktor usia.
¯ Karena servis uteri terletak diluar vagina akan menggeser celana dalam dan menjadi ulkus dekubiltus.
¯ Dapat menjadi SISTOKEL karena kendornya fasia dinding depan vagina (mis : trauma obstetrik) sehingga vesika urinaria terdorong ke belakang dan dinding depan vagian terdorong ke belakang.
¯ Dapat terjadi URETROKEL, karena uretra ikut dalam penurunan tersebut. Harus di DD/dengan Difertikulum Uretra, pada Difertikulum Uretra, uretra dan vesika urinaria normal saja, hanya di belakang uretra ada lobang yang menuju ke kantong antara uretra dan vagina.
¯ Dapat terjadi REKTOKEL, karena kelemahan fasia di dinding belakang vagina, ok trauma obstetric atau lainnya, sehingga rekrum turun ke depan dan menyebabkan dinding vagina atas belakang menonjol ke depan.
¯ Dapat terjadi ENTEROKEL, karena suatu hemia dari kavum dauglasi yang isinya usus halus atau sigmoid dan dinding vagina atas belakang menonjol ke depan.
¯ Sistokel, uretrokel, rektokel, enterokel dan kolpokel disebut prolaps vagina.
¯ Prolaps uteri sering diikuti prolaps vagina, tetapi prolaps vagina dapat berdiri sendiri.
KLASIFIKASI PROLAPSUS UTERI
Tingkat I : Uterus turun dengan serviks paling rendah dalam introitus vagina
Tingkat II : Uterus sebagian keluar dari vagina
Tingkat II :Uterus keluar seluruhnya dari vagina yang disertai dengan inversio
vagina (PROSIDENSIA UTERI)
GEJALA KLINIS PROLAPSUS UTERI
Sangat individual dan berbeda-beda, kadang-kadang prolapsus uterinya cukup berat tapi keluhannya (-) dan sebaliknya. Prolapsus uteri dapat mendadak seperti nyeri, muntah, kolaps dll (jarang). Keluhan-keluhannnya adalah :
· Terasa ada yang mengganjal/menonjol digenitalia ekstema (vagina atau perasaan berat pada perut bagian bawah).
· Riwayat nyeri dipinggang dan panggul yang berkurang atau hilang dengan berbaring.
· Timbulnya gejala-gejala dari :
¯ Sitokel : BAK sedikit-sedikit dan sering, tak puas dan stress inkontinensia (tak dapat menahan BAK) karena dinding belakang uretra tertarik, sehingga fungsi sfincter terganggu.
¯ Rektokel : terjadi gangguan defikasi seperti obstipasi, karena faeces berkumpul di rongga rektokel.
¯ Koitus terganggu, juga berjalan dan bekerja.
¯ Leukorea, karena bendungan/kongesti daerah serviks.
¯ Luka lecet pada portio karena geseran celana dalam.
¯ Enterokel, menyebabkan rasa berat dan penuh pada daerah panggul.
¯ Servisitis dapat menyebabkan infertility.
¯ Menoragia karena bendungan.
KOMPLIKASI PROLAPSUS UTERI :
1) Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri
2) Dekubitus
3) Hipertropi serviks uteri dan elongasioa koli
4) Gangguan miksi dan stress inkontinensia
5) Infeksi saluran kencing
6) Infertilitas
7) Gangguan partus
8) Hemoroid
9) Inkarserasi usus
PENANGANAN PROLAPSUS UTERI
Þ Faktor-faktor yang harus diperhatikan
Þ keadaan umum pasien umur,
Þ masih bersuami atau tidak,
Þ tingkat prolapsus, beratnya keluhan,
Þ keinginan punya anak lagi dan ingin mempertahankan haid.
Þ Penanganan dibagi atas :
I. PENCEGAHAN
Faktor-faktor yang mempermudah prolapsus uteri dan dengan anjuran :
· Istirahat yang cukup, hindari kerja yang berat dan melelahkan gizi cukup
· Pimpin yang benar waktu persalinan, seperti :
¯ Tidak mengedan sebelum waktunya
¯ Kala II jangan terlalu lama
¯ Kandung kemih kosongkan)
¯ episiotomi agar dijahit dengan baik
¯ Episiolomi jika ada indikasi
¯ Bantu kala II dengan FE atau VE
II. PENGOBATAN
A. Pengobatan Tanpa Operasi
· Tidak memuaskan dan hanya bersifat sementara
· pada prolapsus uteri ringan
· ingin punya anak lagi
· menolak untuk dioperasi
· Keadaan umum pasien tak mengizinkan untuk dioperasi
· Caranya :
¯ Latihan otot dasar panggul
¯ Stimulasi otot dasar panggul dengan alat listrik
¯ Pemasangan pesarium
- Hanya bersifat paliatif,
- Pesarium dari cincin plastik
- Prinsipnya : alat ini mengadakan tekanan pada dinding atas vagina sehingga uterus tak dapat turun melewati vagina bagian bawah.
- Biasanya dipakai pada keadaan :
Þ Prolapsus uteri dengan kehamilan
Þ Prolapsus uteri dalam masa nifas
Þ Prolapsus uteri dengan dekubitus/ulkus
Þ Prolapsus uteri yang tak mungkin dioperasi
Mis : keadaan umum yang jelek
B. Pengobatan dengan Operasi
1. Operasi Manchester/Manchester-Fothergill

1 komentar:

  1. Jammin' Jars Casino App Review & Promo Code - JD
    Jammin' 인천광역 출장안마 Jars is one of the largest 고양 출장안마 online gambling 남양주 출장마사지 brands. 청주 출장마사지 They provide 의정부 출장마사지 excellent customer service and fast withdrawal times. Jammin Jars is also

    BalasHapus